DARMASRAYA, bakaba.net -Pelaksanaan Pilkada bupati dan gubernur tahun 2020 mendatang merupakan pemantik beban berat APBD Kabupaten Dharmasraya.
Pasalnya, Iven politik tersebut tidak terjadi di 2019 atau di 2018, praktis hanya menjadi pengeluaran dalam satu tahun anggaran, yaitu 2020. Karenanya wajar jika kemudian APBD Kabupaten Dharmasraya 2020 ikut bertambah berat dengan pengeluaran ekstra tersebut.
Hal itu disampaikan Sekda Kabupaten Dharmasraya, H. Adlisman, S.Sos., M.Si dalam apel pagi di lingkungan Sekretariat Daerah Senin 11 November 2019.
Dalam apel yang diikuti oleh Asisten, Kabag, Kasubag dan sekitar 75 persen pegawai Sekretariat Daerah, lebih jauh Sekda yang oleh sebagian orang dijuluki Urang Surau itu menyebutkan, dalam kondisi keterbatasan itu dibutuhkan kreasi dan kreatifitas yang lebih dalam menjalankan roda pemerintahan.
“Saya kira, kita semua tidak lagi bisa banyak banyak keluar daerah. Jika tidak perlu benar, maka kita bijaksana saja untuk tidak hadir ke luar daerah luar provinsi. Kalau untuk dalam daerah, kita masih bisa menyesuaikan,” kata kepala staf yang kini sudah berpangkat pembina utama madya ini.
Untuk, mengarungi periode berat, semua harus dituntut tetap memiliki kinerja sesuai target dan kebutuhan daerah.
Dharmasraya sudah mengendakan kegiatan berskala besar tahun 2020. Selain Pilkada, pada 2020, Pemkab Dharmasraya akan mengikuti berbagai iven nasional, seperti Penas Tani yang akan dilaksanakan 2020 di Padang, kemudian Festival Pamalayu yang akan digelar selama tiga bulan, pekan teknokogi informasi nasional yang akan dihelat di Sitiung dan masih banyak lagi agenda yabg harus disukseskan.
Sekda Adlisman sendiri tetap optimis dengan kondisi yang ada meski dikaitkan dengan kinerja aparatur.
Sebab, aparatur akan segera melakukan langkah penyesuaian, dimana akan ada prioritas kegiatan yang akan dilahirkan. Justeru itu, kepala OPD bersama pejabat lainnya harus lebih bersemangat lagi memasuki 2020 dengan melahirkan kebijaian kebijakan pro rakyat yang cocok untuk menggenjot kinerja di 2020.