Keluar Dari Daerah Tertinggal, Pasbar Harus Data KK Miskin

Keluar Dari Daerah Tertinggal, Pasbar Harus Data KK Miskin

- in Headline, Pasaman
0

Pasaman Barat, bakaba – Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengingatkan agar Kabupaten Pasaman Barat hingga akhir tahun 2019 sudah berubah status menjadi daerah yang keluar dari ketertinggalan. Ini sebuah spirit memajukan pembangunan daerah karera Bupati Syahiran juga sudah yang kedua kalinya.

Hal ini disampaikan Wagub saat memimpin rombongan tim safari ramadhan 1439 hijriah provinsi Sumatera Barat ke masjid raya Nagari, Air Bangis, Kecamatan Sungai Bremas, Kabupaten Pasaman Barat, Senin malam (4/6/2018).

Hadir dalam kesempatan itu , Bupati Syahiran, Wabup Pasaman, Ketua TP PKK Pasaman, Asisten Pembangunan dan Kesra, Bappeda, Kadis PSDA, Dinas Pariwisata, Dinas Perikanan, Dinas Kesehatan, camat dan beberapa OPD dilingkungan Pemkab Pasaman Barat.

Wagub Nasrul Abit lebih lanjut menyampaikan, Daerah yang masih berstatus tertinggal di Sumatera Barat, selain Pasaman Barat, meliput Kabupaten Solok Selatan dan Kepulauan Mentawai.

Salah satu upaya untuk percepatan keluar dari status sebagai daerah tertinggal, menurut wagub, perlu segera mulai dari pemerintahan nagari sebagai pemerintahan terdepan untuk mendata penduduk miskin yang akurat.

Sebab, mengandalkan pada data makro saja yang ditetapkan Badan Pusat Statistik (BPS) sering tidak akurat dengan kondisi data dilapangan.

Dari data yang pada tingkat bawah itulah, Pemkab Pasaman Barat bersama Pemprov Sumbar akan mencari langkah strategis dalam penanggulangannya serta menindaklanjutinya ke pemerintah pusat.

Dalam kesempatan itu, Nasrul Abit juga menanggapi harapan Bupati Pasaman Barat Syahiran meminta Pemprov. Sumbar membantu percepatan pembangunan Pelabuhan Tapang Air Bangis, mengingat prospeknya sangat baik dalam peningkatan perekonomian masyarakat.

Terkait Pelabuhan Tapang, Wagub menilai pembanguan strategis untuk minyak mentah kelapa sawit atau CPO, dan bukan saja hasil produksi kebun sawit dari Pasaman Batat tetapi juga dari Agam, Pasaman dan Madina, Sumatera Utara.

Justru itu, langkah ke depan pihaknya akan berupaya membicarakannya secara intensif dengan pemerintah pusat.

Diakhir sambutannya Wagub menyerahkan bantuan untuk masjid senilai Rp20 juta tiga gulung tikar, satu dus Alquran dan kain sarung.

Momentum kunjungan itu, sebelum masuk waktu berbuka Wagub juga menyempatkan meninjau areal peternakan yang digalakkan Pemkab Pasaman Barat bersama Dinas Peternakan Provinsi Sumbat.

Sekaligus Wagub Nasrul Abit melaunching Air Runding Feed (ARF) dan Kerjasama Pemeliharaan Sapi dengam peternak sekitar Air Runding Ranch.

Wagub menilai peternakan sapi ini cukup menjanjikan untuk kebutuhan ekspor daging ke Timur Tengah (Arab Saudi Arabia) dan sejumlah negara tentangga lainnya.

Wagub Sumbar Nasrul Abit juga meminta utk segera menetapkan master plan peternakan sapi ini, disamping itu jalan sepanjang 42 kilometer menuju Pelabuhan Tapang mesti segera dituntaskan.

Pemkab Pasaman Barat, dapat dikerjasamakan dengan Pemprov Sumbar, melalui Kepala Bappeda Provinsi yang juga hadir saat itu, agar segera membuat perencanaan penganggarannya. (RONI)

Leave a Reply