BAKABA | Bangun Karakter Bangsa

Ir. M Shadiq Pasadigoe,SH MM Apresiasi Diva Aurel, Putri Tanah Datar

Jakarta, bakaba.net – Perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia di Istana Negara, Minggu (17/8/2025), meninggalkan kesan mendalam bagi masyarakat Minangkabau. Pasalnya, Diva Aurel, dara berbakat asal Nagari Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, tampil berkolaborasi dengan musisi asal Nusa Tenggara Timur, Silet Open Up, membawakan lagu “Tabola Bale”.

Lagu tersebut—dikenal juga dengan sebutan Tabaliak Baliak istilah Parak Jua Sangka—membawa pesan filosofis tentang perjalanan hidup yang berulang dan kembali ke asal. Dalam konteks universal, hal ini sejalan dengan konsep the circle of life, sebuah pandangan tentang siklus kehidupan yang terus bergerak.

Kolaborasi budaya Minangkabau dan Timur Indonesia di Istana Negara ini menjadi gambaran nyata semangat Bhinneka Tunggal Ika, bahwa keberagaman suku, tradisi, dan ekspresi seni dapat berpadu membentuk harmoni.

Anggota Komisi XIII DPR RI Fraksi NasDem, Ir. M. Shadiq Pasadigoe, SH., MM, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas prestasi tersebut.

> “Saya merasa terhormat sebagai putra Tanah Datar menyaksikan Diva Aurel tampil di Istana Negara. Tabola Bale bukan hanya lagu, tetapi representasi identitas budaya Minangkabau yang bisa berpadu dengan semangat Timur Indonesia. Ini bukan sekadar seni, melainkan cultural diplomacy, diplomasi budaya yang menyatukan bangsa,” ujarnya.

Shadiq menegaskan, penampilan ini sekaligus memperlihatkan pentingnya mengembangkan sumber daya manusia (human resources development). Menurutnya, Sumatera Barat memang tidak memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah, sehingga jalan terbaik untuk maju adalah dengan membina generasi muda melalui pendidikan, seni, dan kebudayaan.

> “Sejak saya memimpin Tanah Datar (2005–2015), saya selalu menekankan pendidikan, kebudayaan, dan tradisi. Kita mungkin tidak kaya dengan natural resources, tetapi kita bisa unggul dengan human resources. Diva Aurel adalah bukti bahwa bakat yang dipupuk sejak dini bisa membawa harum nama daerah hingga ke panggung nasional,” jelasnya.

Literatur dan Pandangan Ahli

Apa yang ditunjukkan Diva Aurel juga sejalan dengan pemikiran filsuf pendidikan John Dewey, yang menyebut seni sebagai experience—pengalaman mendalam yang menyatukan manusia dengan lingkungannya. Penampilan di Istana Negara bukan hanya hiburan, tetapi sebuah pengalaman kolektif yang menyatukan tamu undangan dalam irama kebersamaan.

UNESCO sendiri menegaskan bahwa kebudayaan adalah “the set of distinctive spiritual, material, intellectual and emotional features of society” (sekumpulan ciri khas spiritual, material, intelektual, dan emosional dari masyarakat). Dengan tampilnya Tabola Bale di Istana Negara, menurut Shadiq, Indonesia kembali menunjukkan kekayaan identitasnya kepada dunia.

Sementara itu, pemikir global Amartya Sen, peraih Nobel Ekonomi, menekankan bahwa pembangunan bukan hanya soal pertumbuhan ekonomi, tetapi soal capability expansion—pengembangan kemampuan manusia. Penampilan Diva Aurel, kata Shadiq, adalah contoh nyata ekspansi kemampuan generasi muda yang mampu menghadirkan karya seni ke ruang paling bergengsi di republik ini.

Diva Aurel, Inspirasi Anak Nagari

Diva Aurel adalah putri Jorong Pabalutan, Nagari Rambatan, yang kini menempuh pendidikan S1 di Jurusan Musik Etnologi ISI Yogyakarta. Sejak kecil, ia telah aktif di berbagai ajang seni dan prestasi: dari MTQ, MSQ, Pildacil, hingga Tanah Datar Talenta. Konsistensi dan kedisiplinannya kini membuahkan hasil: tampil di hadapan Presiden Prabowo Subianto dan para pejabat negara.

Bagi Shadiq, prestasi Diva Aurel harus menjadi inspirasi bagi seluruh generasi muda Tanah Datar dan Sumatera Barat.

> “Talent without cultivation is wasted, but talent with cultivation creates inspiration. Inilah pelajaran dari Diva Aurel. Bakat yang diasah dengan disiplin dan pendidikan bisa menjadi energi perubahan, bahkan inspirasi bangsa,” tegas Shadiq.

Ia menutup dengan pesan motivasi bahwa momentum ini adalah milik bersama, bukan hanya bagi Diva Aurel semata.

> “Kehadiran Diva Aurel bukan hanya kebanggaan keluarga dan masyarakat Rambatan, tetapi juga simbol kebangkitan generasi muda Minangkabau. Mari kita dukung anak-anak kita, cucu-cucu kita, agar mereka berani bermimpi dan berkarya. Bersama kita bisa, basamo mako manjadi,” pungkasnya. (**”)

 

Exit mobile version