Gerakan Literasi, Pendidik Harus Cerdas Dan Bijak Diera Digital

Gerakan Literasi, Pendidik Harus Cerdas Dan Bijak Diera Digital

- in Headline, News, PADANG
0

PADANG, bakaba.net — Kemajuan teknologi dalam bidang semakin pesat. Hal itu harus menjadi motivasi dalam dunia pendidikan dengan cerdas memanfaatkan digital itu.

Cerdas memanfaatkan digital akan memudahkan pendidik dalam meningkatkan mutu pendidikan siswa dan pelajar.

Ketidak cerdasan memanfaatkan dapat menjadi bumerang, bahkan dapat menghancurkan nilai-nilai yang dibangun dalam dunia pendidikan itu sendiri.

Menyikapi hal itu, Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia telah meluncurkan 4 (empat) modul literasi digital, yaitu; (1) Budaya Bermedia Digital; (2) Aman Bermedia Digital; (3) Etis Bermedia Digital; dan (4) Cakap Bermedia Digital.

Modul-modul tersebut dilaksanakan di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota sampai akhir tahun ini, dan secara berkesinambungan akan dilakukan di tahun-tahun berikutnya sampai akhir masa kerja kabinet sekarang

Kegiatan yang dihelat oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia ini bekerjasama dengan PT PCI .

Selasa (29/6) kegiatan Gerakan Nasional Literasi Digital untuk Kabupaten Solok kembali digelar melalui webinar virtual menggunakan aplikasi zoom, kegiatan yang untuk keduakalinya itu berlangsung dari pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB.

Sebanyak 278 peserta terdatar dalam iven kali ini, mereka berasal dari pelajar, guru, ASN dan mahasiswa yang tidak hanya berasal dari Kabupaten Solok tetapi juga dari sejumlah daerah lainnya di Indonesia.

Pada kegiatan yang mengambil tema Belajar Cerdas dengan Aplikasi Digital ini tampil sebagai pembicara adalah Achmad Rozi, SE., MM (Ketua Umum AFEBSI (Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Swasta Indonesia), Bagaskoro, S.Kom., MM. (Akademisi), Zulfadli, SH., M.Si Kepala Dinas Kominfo Kota Solok, dan Vera Herlily, M.Pd – Plt. Kepala SMPN 2 Gunung Talang.

Moderator dalam iven kali ini adalah Kartika Sari, selain itu juga ada Key Opinion Leader @ranarayendra (Co-Founder & CEO of Bicara Project).

Salahseorang peserta, Robby Zulpandi menanyakan kepada narasumber Zulfadli tentang akhir-akhir ini sering kali kta melihat di media sosial seperti twitter dan facebook sering kali membahas hal-hal yang mengarah ke propaganda atau perpecahan.

Bila ini terus menerus dibiarkan, maka bisa jadi perpecahan yang nyata buka hanya di dunia maya.

Hal-hal apa yang bisa kita lakukan sebagai pengguna media sosial untuk perubahan masyarakat yang lebih baik , agar masyarakat tidak termakan propaganda sehingga tidak terjadi perpecahan.

Perserta lainnya Helvia menanyakan seberapa jauh perkembangan hoaks yang dialami sebelumnya dan saat adanya Corona virus pak dan bagaimana cara mudah untuk menilai sumber awal dari sebuah informasi ?

Peserta lainnya, Wilvi Eko Saputra, M.Pd bertanya kepada narasumber Achmad Rozi
tentang belajar cerdas dengan aplikasi digital namun perlu dipertimbangkan bagaimana dengan sekolah sekolah yang daerah terpencil yang tidak ada signalnya untuk akses internet, dan bagaimana pula cara solusinya dengan orangtua siswa yang tidak punya gawai, yang mereka tidak mampu membeli perangkat sebagai contoh HP yang harganya belum tentu mereka bisa beli.

Sementara itu, peserta Eka Arum Sari, S. Pd., dari TK Negeri Alamanda Sidoarjo Jawa Timur menanyakan, apakah boleh literasi digital diperkenalkan pada Anak-anak, pada usia berapa sebaiknya kita mengenalkan literasi digital pada anak, dan bagaimana dampaknya?

Kota Padang (30/6) sekitar pukul 14.00 WIB sampai 17.00 WIB, setiap peserta yang mendaftar dan mengikuti webinar ini akan mendapatkan fasilitas berupa E- sertifikat dari Kominfo dan Voucher E-Money (***).

Leave a Reply