Oleh Maizar Rangkuty
Ketua Balai Wartawan Periode 1997 – 1999
“saya percaya wartawan lebih tahu fakta lapangan, tulis saja secara proporsional!” sampai almarhum Alfian Jamrah.
Sebagai Kepala Bagian (Kabag) Humas di era priode kedua Bupati Ikasuma Hamid (almarhum), Drs. Alfian Jamrah, M.Si bukanlah tipe yang sibuk mengcounter berita kontrol sosial, yang selalu berada di garis depan untuk memadamkan api gejolak yang muncul di suatu dinas, instansi atau bagian di lingkungan Pemda Tanah Datar.
Alfian dalam pelaksanaan tugas senantiasa bersikap profesional dan proporsional, karena itu dia bukanlah Kabag Humas yang ingin tampil bak pahlawan membela dan menyelamatkan unit kerja di lingkungan Pemda Tanah Datar ketika berhadapan dengan tajamnya pena jurnalistik.
Sebelumnya saya pernah menemukan pejabat Kabag Humas tipe yang sibuk mengcounter berita sosial kontrol yang cukup tajam “menghantam” kinerja dinas, instansi atau bagian di lingkungan Pemda Tanah Datar, sampai bertengkar bahkan nyaris berkelahi dengan wartawan si pembuat berita tetapi Alfian Jamrah bukan tipe seperti itu.
Sebagai Kabag Humas, Alfian Jamrah adalah sumber berita dan mitra yang sangat mumpuni, mampu menjalin hubungan formal dan interpersonal dengan wartawan. Rajin memberikan press release atau keterangan lisan yang ia dapat dari bupati, sekda atau pejabat lain di lingkungan Pemda Tanah Datar.
Beberapa kali press release atau penyampaian keterangan dari pejabat saya bantah karena fakta di lapangan tidak seperti yang disampaikan. Alfian Jamrah menanggapi bantahan saya dengan senyum kalemnya sambil berucap: “saya percaya wartawan lebih tahu fakta lapangan, tulis saja secara proporsional!”
Dari cara dia menanggapi dengan kalimat “saya percaya wartawan lebih tahu fakta lapangan” saya menyimpulkan betapa baiknya hubungan interpersonal Alfian Jamrah dengan wartawan dan sangat mengapresiasi profesi wartawan. Disisi lain melalui ucapan “tulis saja secara proporsional” saya menyimpulkan Alfian Jamrah menegaskan dirinya adalah seorang Kabag Humas yang harus menjalin hubungan formal dengan wartawan karena sebagai Kabag Humas dia harus membangun citra positif Pemda Tanah Datar.
Ketika itu sebagai wartawan saya cukup produktif, apalagi waktu itu dipercaya sebagai koordinator liputan Harian Singgalang di Batusangkar. Sebagai wartawan Singgalang saya tidak hanya melaksanakan tugas kontrol sosial melalui penulisan berita berdasarkan fakta dan data, tapi saya juga menjalankan tugas jurnalistik melalui penulisan opini, terutama melalui kolom Komentar yang menjadi ciri khas Harian Independen Singgalang.
Seingat saya, Alfian Jamrah tidak pernah mengcounter beberapa opini saya yang menyoroti kinerja di lingkungan Pemda Tanah Datar, kecuali menyalami saya dengan senyum kalemnya manakala ada opini saya berisi kontrol sosial.
Sebagai wartawan saya cukup dekat dengan Bupati Ikasuma Hamid, begitupun Alfian Jamrah yang juga dekat dengan Bupati Ikasuma Hamid, baik secara pribadi maupun secara kedinasan. Karena itu, saya dan Alfian Jamrah sering diajak Bupati Ikasuma Hamid ke lapangan.Suatu kali sepulang dari lapangan telah larut malam tiba di Batusangkar. Lantas Alfian Jamrah, yang waktu itu masih bujangan, mengajak saya untuk istirahat dan tidur di rumah kostnya di kawasan Malana Batusangkar.