Momen pilkada serentak akan berlangsung September 2020 mendatang, namun gelanggang perpolitikan Tanah Datar sudah di sesaki oleh kompetitor yang bakal berkompetisi.
Masyarakat yang notabene sebagai penentu nasib bakal calon, harus selektif dalam memilih pemimpinya. Agar kedepan jangan lagi ada isitilah “Tabali kuciang dalam karuang”
Menjadikan Visi sebagai barometer utama untuk menguji kelayakan calon pemimpin adalah keharusan. Karena kebijakan yang berkeadilan, berakar dari visi baik yang terlaksanakan.
Oleh karena itu, masyarakat di tuntut jangan hanya sekedar setuju pada tekstual visi bakal calonnya saja. Namun juga harus dapat memastikan kalau visi tersebut bukan sebatas penyempurna mimpi. Tetapi, berupa transformasi gagasan yang segera harus di eksekusi.
Rafdi M. Syarif, salah satu petarung Pilkada Tanah Datar 2020 mendatang sangat memahami hal tersebut. Sehingga ia bertekad, bila saja terpilih. visi yang menjadi janjinya, tidak akan hanya sebatas tulisan di atas kertas.
Karena, pria kelahiran Batu Taba ini sangat tau. Bahwa tugas seorang leader adalah knows the way, shows the way, dan goes the way. Disini visi baginya menjadi keniscayaan, karena visi lah yang akan menuntun Tanah Datar berlari maju dan sejahtera.
Sebagai orang yang berniat menjadi pemimpin di Tanah Datar, Rafdi M. Syarif menawarkan visi yaitu “Tanah Datar Maju dan Sejahtera Berbasis Pertanian, UMKN, dan Pariwisata” yang kemudian dia formulasikan kedalam 5 misi utama yang di dukung oleh 19 pokok-pokok program kerja.
Menurut Rafdi M. Syarif, transformasi tata kelola dalam bidang Pertanian, UMKN dan Pariwisata adalah strategi jitu untuk membangun perkenomian masyarakat. Karena secara geografis, letak Tanah Datar sangat di untungkan. Yaitu berada di wilayah kaki gunung yang tanahnya sangat memungkinkan untuk bercocok tanam. Tambah lagi, banyak daerah di Tanah Datar yang berpotensi di jadikan objek wisata.
Bagi kader Gerindra yang saat ini tengah menjabat sebagai ketua DPC Gerindra Padang Panjang. Rafdi M. Syarif optimis kalau Tanah Datar di bawah kepemimpinannya kedepan akan menjadi “Trend setter” perubahan dalam sektor pertanian, UMKN dan Pariwisata di Indonesia.
Keputusan harus di ambil cepat, karena kecepatan adalah variabel sama pentingnya dengan kepintaran. Karena itu strategi menjadi kepala daerah baginya adalah langkah tepat, demi mempercepat pembangunan ekonomi masyarakat. (Muhammad Fadhil)