Tanah Datar, bakaba.net – Era digital telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan. Di balik kemudahan dan peluang yang ditawarkan, era digital juga membawa tantangan dan risiko yang signifikan.
“Era digital, bak pisau bermata dua, jika dimanfaatkan untuk kegiatan positif dapat menjadi pelestari, begitu juga sebaliknya,” ujar Afridawati Haji Dahlan BBA, MBA dalam bimbingan teknis peningkatan kapasitas bundo kanduang di kantor LKAAM Tanah Datar, Selasa (26/08).
Sumber anggaran kegiatan Bimtek yang diikuti 100 orang peserta ini berasal dari dana pokok-pokok pikiran H. Rony Mulyadi, S.E., Datuak Bungsu anggota DPRD Sumatera Barat dari Fraksi Gerindra
Bimtek diikuti utusan bundo kanduang dan putih bungsu dari 6 kecamatan di Tanah Datar yaitu, V Kaum, Sungayang, Salimpaung, Rambatan, Tanjung Emas dan Tanjung Baru serta pengurus bundo kanduang Tanah Datar.
Paparan Afrida dalam Bimtek itu menyampaikan era digital telah membawa banyak dampak positif dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan era digital masyarakat dapat akses Informasi yang Luas, ini berbeda dari jaman sebelumnya, saat membutuhkan informasi, seseorang butuh membaca banyak buku untuk literasi.
Ia mencontohkan untuk mengetahui tentang nilai kebudayaan seperti baju adat di Minangkabau, seseorang tinggal mengetik pada kolom pencarian atau mengunjungi situs Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dan mengklik E Book, maka dalam buku digital itu sudah menerangkan secara detail terkait baju adat Minangkabau yang berjumlah lebih dari 600.
Era digital sambung Afrida akan memudahkan untuk berkomunikasi meski tinggal beda negara. Kejadian di salah satu negara dengan cepat diketahui oleh negara lainnya.
Era digital itu memfasilitasi komunikasi yang cepat dan efisien dengan keluarga, teman, dan kolega.
“Era digital juga bisa menjadi peluang bisnis yang baru, baik bagi individu maupun kelompok,” ujarnya.
Seseorang dengan memanfaatkan era digital dapat untuk membangun merek pribadi dan menawarkan produk/jasa secara luas melalui media sosial dan platform digital lainnya.
Peluang usaha baru dengan memanfaatkan era digital ini sudah dimanfaatkan oleh seorang perempuan yang lebih dikenal dengan madam dengan menjual brand randang baluik madam.
Rendang belut madam ini sebut Afrida hanya ditawarkan melalui platform digital dan sudah banyak peminatnya. Dalam satu minggu, ia memproduksi 100 kilo rendang belut.
Namun begitu era digital juga membawa dampak negatif, seperti penyebaran hoaks, Kecanduan Teknologi yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik.
Untuk menghadapi tantangan era digital, diperlukan literasi digital yang tinggi dan penggunaan teknologi yang bijak. Beberapa cara untuk meningkatkan literasi digital adalah dengan pendidikan dan pelatihan, serta memahami batas-batas penggunaan teknologi. (***)