Surau Lubuk Bauk Wisata Religi Dan Budaya

Surau Lubuk Bauk Wisata Religi Dan Budaya

- in Feature, Headline, PARIWISATA
0

Oleh Destia Sastra

Lubuk Bauk merupakan nama sebuah kecamatan yang bertetangga dengan Rao-Rao . Di sini ada surau yang dipanggil mengikuti nama nagari sedangkan surau itu berdiri, yaitu Surau Lubuk Bauk. Surau ini mulai dibangun pada tahun 1896 memakai nama tempat berdirinya dan selesai dibangun pada tahun 1901.

Arsitektur Surau Lubuk Bauk sangat spektakuler dan unik, karena tidak ada yang menyamainya di Sumatera Barat atau di tempat lain. Aliran arsitekturnya sangat jelas di sini adalah Vernakular.

Surau Lubuk Bauk didirikan di atas tanah wakaf Datuk Bandaro Panjang, seorang yang berasal dari suku Jambak, Jurai Nan Ampek Suku.

Dibangun oleh masyarakat Nagari Batipuh Baruh dibawah koordinasi para Niniak Mamak pada tahun 1896  dan dapat diselesaikan tahun 1901.

Bangunan yang bercorak Koto Piliang yang tercermin pada susunan atap dan terdapatnya bangunan menara, sarat dengan perlambangan dan falsafah hidup ini memiliki peran besar dalam melahirkan santri dan ulama yang selanjutnya menjadi tokoh pengembang agama islam di Sumatera Barat.

Pada tahun 1984 adalah pelaksanaan pemugaran Surau Lubuk Bauk oleh pemerintah daerah setempat pada tahun anggaran 1992/1993. Sampai saat ini Surau Lubuk Bauk masih digunakan sebagai tempat belajar mengaji dan mengadakan musyawarah/rapat bagi masayarakat setempat, disamping sebagai obyek wisata budaya.

Atap bangunan terbuat dari seng, bersusun tiga. Tingkat pertama dan kedua berbentuk limas dengan permukaan cekung, sedangkan tingkat ketiga berupa atap berdenah silang dengan gonjong di empat sisinya. Terdapat semacam baluster di antara atap lantai satu dan lantai dua.

Pada bagian puncak, terdapat elemen berupa semacam gardu, berdenah segi delapan berdinding kayu dengan jendela-jendela semu yang diberi kaca di setiap sisinya. Struktur ini berfungsi sebagai minaret, yang dapat dinaiki melalui tangga spiral di lantai dua.

Atap mineret dibuat bersusun membentuk kerucut dengan bentuk susunan buah labu dihiasi kelopak daun mirip padmanaba pada bangunan Hindu. Eksterior berupa ukiran Minang melekat pada dinding minaret berupa pola tumbuhan pakis yang didominasi wama merah, kuning, dan hijau

Surau Lubuk Bauk terletak di Nagari Lubuk Bauk, Kecamatan Batipuh Baruh, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat. Dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) berjarak 63.1 Kilometer atau 1 jam 37 menit menggunakan kendaraan roda empat.

Leave a Reply