Di Tanah Datar, Tim Buya Santap Sahur Di bawah Pohon Sawo

Di Tanah Datar, Tim Buya Santap Sahur Di bawah Pohon Sawo

- in Headline, News, TANAH DATAR
0

bakaba.net, TANAH DATAR –Singgah Sahur adalah kebiasaan Buya Mahyeldi Ansyarullah SP. Dt. Marajo Gubernur Sumatera Barat.

Sejak beliau masih menjabat sebagai Wakil Walikota Padang, kemudian menjadi Walikota Padang, sampai saat ini beliau diamanahkan menjadi orang nomor 1 di Sumatera Barat, Agenda Singgah Sahur bersama masyarakat miskin selalu dilakukan.

Tanah Datar adalah titik ke delapan yang dikunjung Buya dari 17 titik yang direncanakan. Tentu ini adalah rezki yang tidak disangka-sangka, bagi mereka yang disinggahi untuk santap sahur Gubenur Sumbar.

Dini hari jam 03.30 wib, Buya bergerak dari Masjid Istiqomah Sianau Indah Nagari Sungayang menuju ke Minangkabau. Di titik itu tim menemukan sebuah rumah sederhana yang dihuni oleh Don dan Liza bersama 2 orang anaknya.

Kaget, haru dan bahagia bercampur baur saat melihat seorang lelaki yang wajahnya tidak asing lagi menyapa mereka yang baru bangun tidur.

Di rumah yang sangat sederhana dan jauh dari layak itu Buya Mahyeldi langsung akrab dan dipersilahkan masuk oleh empunya rumah.

Satu ruangan yang hanya disekat dengan lemari, dimana semua kegiatan keluarga menyatu dalam ruangan itu

Don adalah seorang buruh tani, setiap hari ke sawah dan mengelolah ladang demi memenuhi kebutuhan keluarga. Satu orang anaknya akan masuk ke SMK. Sementara 1 orang lagi masih usia SD.

Alhamdulillah dunsanak memberikan sebidang tanah keluarga untuk dibangun tempat tinggal. Di tanah itulah Don Liza membina keluarga kecil mereka membangun tempat bernaung.

Liza juga seorang ibu rumah tangga yang sederhana. Liza mungkin lebih beruntung dibandingkan suami yang hanya tamat SD sementara ia bisa menamatkan sekolah sampai tingkat SMP.

Berbagai kegiatan produktif dilakoni untuk bisa membantu suami memenuhi kebutuhan hidup sehari hari. Liza mengenang sebenarnya ia memiliki seorang anak lagi yang yang dipanggil oleh Allah dalam usia yang masih kecil. Kesedihan masih saja membayangi mereka ditempat mereka yang belum lama ditempati itu.

Dalam kesempatan itu Buya Mahyeldi memperkenalkan bahwa beliau didamping oleh Pimpinan BAZ Propinsi, Kepala Dinas, BUMD dan Rombongan yang berjumlah lebih kurang 50 orang.

Dalam pembicaraan yang hangat dan akrab Buya memotivasi agak keluarga kecil itu tidak putus asa dengan berbagai keadaan.

Beliau yang anak seorang ayah tukang angkat, dan ibu yang menjahit pakaian ternyata bisa Allah takdirkan menjadi Gubernur. Tidak ada yang tidak mungkin bagi Allah terhadap orang yang bersungguh-sungguh.

Buya berpesan apabila nanti mendapatkan program bantuan bedah rumah, maka libatkan keluarga, Kaum Pesukuan, masyarakat dan pemuda untuk berpartisipasi.

“Saya mendengar jalan yang ada di depan tadi adalah hasil dari swadaya masyarakat” tambah buya.

Sebelumnya Dedi Erianto sempat menceritakan kepada Buya bagaimana masyarakat Minangkabau hari ini sudah mulai tumbuh jiwa gotong royongnya.

Dimulai dari pengadaan ambulan nagari swadaya masyarakat, pembuatan mushala dan perbaikan jalan.

Dengan kerjasama semua pihak, pemerintah, tokoh, masyarakat yang dikampung halaman dan perantauan, tidak ada yang tidak mungkin untuk diwujudkan.

Dedi menyambut baik dukungan buya terhadapap kekompakan yang telah dijalin di tengah masyarakat.

Dukungan pemimpin sangat berharga bagi Forum Peduli Sosial Masyarakat untuk semakin kokoh dan terdepan dalam melayani masyarakat.

“Apalagi terhadap keluarga muda yang produktif seperti Don dan Liza, anak-anak kecil yang masih dalam masa pendidikan ini”. Ungkap Dedi.

Forum akan mencoba menggalang kepedulian baik berupa uang atau uang untuk kelancaran pembangunan.

Forum merasa tersentil dengan cerita Buya Mahyeldi di daerah lain, ada keluarga yang dibantu dengan uang senilai 25 juta, tapi nilai bangunan yang jadi 80 juta. Subhanallah.

Adib Fadhil, SS. Tokoh masyarakat Minangkabau yang turut dalam acara “Singgah Sahur Gubernur” mengucapkan terimakasih atas perhatian Gubernur terhadap masyarakat miskin.

Buya dengan sabar dan tenang mendengarkan keluh kesah masyarakat. Ditambah dengan hadirnya dinas-dinas dilingkungan propinsi Sumatera Barat, akan semakin meneguhkan program-program yang beranjak dari kebutuhan masyarakat.

Tentu sebelum sebuah program dikeluarkan, sudah ditimbang berdasarkan ilmu, kebijakan dan kondisi di lapangan.

Santap sahur terasa nikmat dan penuh keakraban, Buya dan beberapa kepada dinas yang mewakili, bersantap di rumah Don dan Liza, sementara rombongan yang lain, menggelar tikar dibawah batang sawo ditemani cahaya rembulan yang terang.

Acara dilanjutkan dengan Subuh Mubarokah yang dilaksanakan di Masjid Baitul Makmur Minangkabau. Jamaah subuh sangat antusias dengan kehadiran Buya memberikan tausiah dan motivasi untuk masyarakat. Niniak Mamak, Alim Ulama, Cadia Pandai, Bundo Kanduang dan Pemuda harus membimbing masyarakat memakmurkan masjid yang sedang dibangun ini.

Nagari Minangkabau bersyukur di bulan Ramadhan ini, telah banyak program yang hadir ke Nagari Minangkabau. Tentu dengan rasa syukur yang mendalam itu berharap Allah akan memberikan keberkahan dan tambahan reski yang lainnya. (fm)

Leave a Reply