CSW63: Indonesia Tekankan Pentingnya Sinergitas dalam Pemberdayaan Perempuan

CSW63: Indonesia Tekankan Pentingnya Sinergitas dalam Pemberdayaan Perempuan

- in Headline, News, WANITA
0

New York, bakaba – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise berbagi pengalaman terkait hal yang sudah dilakukan Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan sinergi dalam pemberdayaan perempuan.

Menteri Yohana menyampaikan pernyataan nasional tersebut pada sesi High Level Interactive Dialogue among Ministers on Priority Theme dalam rangkaian Sidang ke – 63 Commission on the Status of Women (CSW63) di New York, Sabtu (16/3/2019).

“Indonesia telah melakukan upaya dalam meningkatkan sinergi dalam pemberdayaan perempuan. Beberapa usaha sinergi tersebut diantaranya dilakukan melalui pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam pembangunan yang dilakukan secara kolaboratif dengan partisipasi dari seluruh sektor pemerintah. Dukungan tersebut juga terlihat dari kapasitas Presiden RI sebagai HeForShe IMPACT Champion. Hal ini membuktikan pembangunan responsif gender yang kami lakukan tidak hanya melalui peraturan dan kebijakan, tapi juga gerakan masif serta perubahan pola pikir masyarakat,” tutur Menteri Yohana pada salah satu sesi sidang CSW63 yang memiliki tema “Building alliances for social protection systems, access to public services and sustainable infrastructure for gender equality and empowerment for women and girls”.

Tercatat sekitar 200 side iven yang diselenggarakan dalam pertemuan CSW63. Selain menjadi co-sponsor, anggota Delegasi Indonesia (Delri) juga menjadi panelis di sejumlah side event.

Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kemen PPPA, Agustina Erni berkesempatan memberikan keynote pada side event “Joint Ministerial Side Event Panel for the 63rd session of the Commission on the Status of Women (CSW)” dengan co – host Iran dan Pakistan.

Beberapa hal yang disampaikan antara lain terkait landasan kebijakan, peran perempuan, dan integrasi perlindungan sosial dalam pengentasan kemiskinan di Indonesia.

“Visi pembangunan nasional Indonesia menyoroti kaum perempuan sebagai komponen kunci menuju pengentasan kemiskinan, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan. Beberapa kementerian strategis, yakni Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak telah berkomitmen mempercepat kesetaraan gender. Hal ini dibuktikan dengan menandatangani perjanjian tentang perumusan strategi nasional untuk mempercepat implementasi pengarusutamaan gender melalui Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender. Sinergitas antar Kementerian atau Lembaga ini telah memberikan kontribusi besar terhadap perancangan perlindungan sosial, layanan publik, dan infrastruktur dengan perspektif pemberdayaan perempuan yang bermanfaat bagi pengentasan kemiskinan,” ujar Erni.

Selain berkomitmen mempromosikan perencanaan dan penganggaran responsif gender di semua lembaga pemerintahan, sinergitas antar Kementerian atau Lembaga, Indonesia juga telah memberikan perlindungan sosial kepada masyarakat melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Masih dalam rangkaian sidang CSW, Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan dalam Ketenagakerjaan Kemen PPPA, Rafael Walangitan berkesempatan menjadi panelis pada side event Eliminating Female Genital Mutilation by 2030: Scaling Up Communication Strategies and Mobilizing Resources for Effective Response, yang diinisiasi oleh Pemerintah Burkina Faso.

Diskusi side iven ini bertujuan untuk berbagi pengalaman beberapa negara dalam strategi, inisiatif, dan inovasi perubahan norma sosial dalam penghapusan sunat perempuan.

Selain Rafael, Asisten Deputi Kesetaraan Gender dalam Ekonomi Kemen PPPA, Muhammad Ihsan juga berkesempatan menjadi panelis pada side event yang diselenggarakan oleh Permanent Mission Pakistan dan Turki, dengan tema Breaking Streotypes: Muslim Women as Agent of Change.

Side iven ini mendiskusikan terkait peningkatan peran dan keterwakilan perempuan muslim dalam membentuk kehidupan di masyarakat. Dalam diskusi ini juga dibahas peran perempuan muslim sebagai role model untuk menginspirasi generasi masa depan agar lebih aktif di dalam masyarakat dan tempat kerja. (*)

Leave a Reply