PADANG, bakaba.net — Media pembelajaran mempunyai penting dalam dunia pendidikan agar kegiatan belajar menjadi hal yang menyenangkan.
Seperti diketahui, media pembelajaran sendiri memiliki tujuan agar proses belajar mengajar lebih efektif dan mudah diterapkan.
Tetapi realitanya media pembelajaran sering terabaikan dengan alasan terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, dan tidak tersedianya biaya.
Agar proses belajar mudah dan efisien, pendidik harus memilih media yang relevan dengan tujuan pembelajaran yang akan di capai khususnya dalam belajar daring saat ini.
Masa pandemi Covid-19 secara tidak langsung juga mempercepat kehadiran digitalisasi dalam pembelalajan, mau tidak mau dan suka tidak suka pembelajaran saat ini harus menggunakan dunia digital, terlepas dari seperti apa hasil dari proses itu.
Seiring kemajuan teknologi, dunia digital menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, termasuk dalam sektor pendidikan dan lebih khusus lagi dalam pembelajaran.
Dengan kehadiran dunia digital yang harus harus masuk dalam dunia pembelajaran tentu belum semua pihak dan penyelenggara siap, meskipun demikian bagaimanapun juga kualitas dan hasil dari pembelajaran itu tentunya tetap harus terjaga.
Dengan demikian, sektor pendidikan sebagai kawah candradimuka pembentukan karakter anak bangsa tetap terlaksana dan dapat berjalan dengan baik, meskipun banyak hal menjadi kendala, mulai dari ketiadaan jaringan, perangkat yang tidak memadai, biaya yang tinggi, sampai kepada pemahaman tentang aturan dalam dunia digital itu sendiri.
Begitulah setidaknya yang tergambar dalam Webinar Gerakan Literasi Digital 2021 Kabupaten Solok, Kamis (5/8) lalu.
Kegiatan yang dilaksanakan secara virtual itu menggunakan aplikasi zoom, dan berlangsung dari pukul 09.00-12.00 WIB.
Kegiatan ini diikuti oleh 360 peserta, yang berasal dari pelajar, guru, ASN dan mahasiswa yang tidak hanya berasal dari Kabupaten Solok, tetapi Sumatera Barat, serta dari sejumlah daerah di Indonesia.
Webinar kali ini mengambil tema “Belajar Digital yang Mudah, Murah dan Aman” dan mendapat sambutan yang menggembirakan dari peserta yang rata-rata pemerhati, dan praktisi pendidikan, pemerhati budaya, serta ASN setempat.
Adapun yang tampil sebagai pembicara adalah: Rasianna Br Saragih, S.Sos., M.Si (Dosen Ilmu Komunikasi UNIB), Dr.rer.nat. Doni Yusri, SP., MM (Dosen dan Praktisi), Dr. (C) Gusman Fahrizal, M.Kom (Ketua PP Pemuda Muhammadiyah), dan Ratulani Juwita, M.P.d., (Dosen STKIP PGRI Sumatera Barat).
Moderator dalam iven kali ini adalah Sonnaria, selain itu juga ada Key Opinion Leader @wahyuwiwoho (Senior Anchor Metro TV).
Kegiatan yang dihelat oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia bekerjasama dengan PT PCI ini mengusung empat tema besar yakni; (1) Budaya Bermedia Digital; (2) Aman Bermedia Digital; (3) Etik Bermedia Digital; dan (4) Cakap Bermedia Digital yang dilaksanakan di 34 provinsi, 514 kabupaten/kota sampai akhir tahun ini.
Dalam sesi tanya-jawab perserta Wiwit Amiyati bertanya narasumber Doni Yusri, tentang bagaimana cara supaya data data kita tidak mudah untuk diambil oleh orang lain atau orang yang tidak bertanggungjawab?
Selanjutnya peserta atas nama Siti Hasiyatul Munawaroh bertanya kepada narasumber Rasianna Br Saragi, tentang mengapa perbedaan etika adab didalam dunia maya sangat berbeda apa pemicunya serta bagaimana mengatasinya ?
Peserta lainnya, Toni Parwanto bertanya kepada narasumber Gusman Fahrizal tentang bagaimana tips menghadapi perubahan pola berinteraksi yang sudah berubah dari tatap muka menjadi virtual, apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam perubahan cara berinteraksi ini.
Setiap peserta yang mendaftar dan mengikuti webinar ini akan mendapatkan fasilitas berupa E- sertifikat dari Kominfo dan Voucher E-Money (***).
