Arabian Food Street Ala Banyuwangi

Arabian Food Street Ala Banyuwangi

- in Headline, NASIONAL, News
0

BAYUWANGI, bakaba.net – Pesona Banyuwangi sebagai sebuah daerah tujuan wisata sudah jauh meninggalkan kabupaten lain di Jawa Timur. Semuanya jadi iven wisata, mulai dari balap sepeda Tour de Ijen hingga perkampungan orang orang keturunan Arab, semuanya menjadi daya tarik wisata yang luar biasa.

Semuanya mengundang minat orang untuk datang ke Banyuwangi dan melihat keelokan alam lengkap dengan budaya masyarakatnya.

Sekda Kabupaten Dharmasraya, H. Adlisman menjadi salah seorang yang penasaran dengan Kabupaten Banyuwangi.

Rasa penasaran itu dia tuangkan dengan pergi jalan jalan ke kampung arab. Di kawasan dimana orang orang keturunan Arab, mulai dari Iran, Irak, Turki, Saudi, Kuwait, Qatar dan lain lain tinggal, setiap malam jalannya ditutup dari lalulintas kendaraan roda empat dan roda dua.

Hanya para pejalan kaki yang boleh menjelajah di kampung seluas sekitar setengah kilometer persegi itu. Lokasi itu dijadikan sebagai sentra kuliner masakan arab.

Di Banyuwangi, kawasan ini dikenal dengan sebutan Arabian Food Street. Pengunjung bisa berburu menu menu Arab yang dijajakan oleh warga keturunan Arab.

“Saya lihat, ada roti cane yang dimakan dengan kari. Ada kebab, ada macam macam pokoknya,” kata Adlisman. Diapun kemudian ikut menikmati salah satu menu arabian yang menjadi favoritnya.

Dia mengaku cukup terkesan dengan kehadiran aneka masakan arab yang dijajakan di kawasan itu. “Lumayan ramai pengunjung,” kata Adlisman.

Dia membayangkan, kalau saja di Dharmasraya ada dibuat semacam area yang jika sore atau malam dijadikan tempat kulineri, mungkin akan jauh lebih ramai ketimbang di Banyuwangi.

Mungkin tidak Arabian Food street, tetapi Java Food Street di Sitiung, Minang Food Street di Pulau Punjung. Jika belum bisa setiap hari, bisa dibuat sekali sepekan.

Jika setiap kecamatan punya sentra kuliner sebagaimana yang dibuat oleh Pemkab Banyuwangi, bukan tidak mungkin, Dharmasraya akan menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan lokal.

Tentu saja ini sangat tergantung bagaimana para pengusaha kuliner berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan dalam membuat kesepakatan dan promosi, sehingga bisa berhasil.

“Saya kira ini bisa kita buat di Dharmasraya,” kata Adlisman saat mendampingi Bupati Sutan Riska belajar ke Kabupaten Banyuwangi, Jumat (29/11/19). Dan dia berharap, akan muncul kawasan kawasan kuliner baru di Dharmasraya yang ramai, punya aneka ragam masakan, aman, sehat dak enak. (TIA)

Leave a Reply